Jumat, 15 Juli 2011

Keutamaan bershalawat

Rasulullah S.A.W telah bersabda bahwa, "Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail A.S. telah berkata kepadaku.
Berkata Jibril A.S. : "Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca selawat ke atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar."
Berkata pula Mikail A.S. : "Mereka yang berselawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu."
Berkata pula Israfil A.S. : "Mereka yang berselawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah S.W.T dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah S.W.T mengampuni orang itu."

Malaikat Izrail A.S pula berkata : "Bagi mereka yang berselawat ke atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi."
Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah S.A.W.? Para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang berselawat ke atas Rasulullah S.A.W.
Dengan kisah yang dikemukakan ini, kami harap para pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk berselawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah, Rasul dan para malaikat.

berapa lama kita didalam kubur????

Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan Menyeberangi kawasan lampu merah Karet. Baju merahnya yang kebesaran melambai lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram ikatan sabuk celana ayahnya.

Yani dan ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke kanan dan kemudian duduk di atas seonggok nisan.

"Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1905:20-01-1965"

"Nak, ini kubur nenekmu mari kita berdo'a untuk nenekmu"

Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yang mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk neneknya.

"Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya yah."

Ayahnya mengangguk sembari tersenyum sembari memandang pusara Ibu-nya.

"Hmm, berarti nenek sudah meninggal 36 tahun ya yah..." kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung.

"Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 36 tahun. "

Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana. Di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini : 19-02-1882 : 30-01-1910"

"Hmm.. kalau yang itu sudah meninggal 91 tahun yang lalu ya yah" jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya.

Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya.

"Memangnya kenapa ndhuk?" kata sang ayah menatap teduh mata anaknya.

"Hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa di neraka." Kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. "Iya kan yah?"

Ayahnya tersenyum, "Lalu?"

"Iya, kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 36 tahun dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 36 tahun nenek senang di kubur, ya nggak yah?"

Mata Yani berbinar karena bisa menjelaskan kepada ayahnya pendapatnya. Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas.

"Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek.

Pulang dari Pemakaman, ayah Yani tampak gelisah di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya... 36 tahun... hingga sekarang... kalau kiamat datang 100 tahun lagi... 136 tahun disiksa... atau bahagia di kubur... Lalu ia menunduk... meneteskan air mata... Kalau ia meninggal... lalu banyak dosanya... lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti ia akan disiksa 1000 tahun? Innalillaahi wa inna ilaihi rooji'un ... air matanya semakin banyak menetes... Sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan... kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur .. lalu setelah dikubur? Bukankah akan lebih parah lagi? Tahankah? Padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan?

Ya Allah... ia semakin menunduk... tangannya terangkat keatas... bahunya naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri jenggotnya.

Allahumma as aluka khusnul khootimah berulang kali di bacanya doa itu hingga suaranya serak... dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani.

Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan bambu... dibetulkannya selimutnya. Yani terus tertidur ...tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya, arti Sebuah kehidupan, dan apa yang akan datang di depannya.

PESAN ROSUL KPD ORG YG HAMPIR DICABUT NYAWANYA

Suatu ketika datang kepada Rasulullah malaikat pencabut nyawa (izrail) dalam rupa seorang laki-laki. Malaikat itu duduk bersama Rasul dan menyampaikan sesuatu. Kemudian datanglah seorang sahabat kepada Rasulullah, lantas malaikat itu izin pamit dan meninggalkannya. Bertanya sahabat, Ya Rasul siapakah gerangan orang itu?. Rasul menjawab, orang itu ialah malaikat pencabut nyawa (izrail), dia datang kepadaku memberitahukan bahwa engkau sebentar lagi akan mati dan aku akan mensholatkanmu. Lalu sahabat itu bertanya, “Berikanlah kepadaku pesan terakhir yang akan menyempurnakan kehidupanku”. Rasul pun menjawab, “Kalau ada majlis ilmu, maka dengarkanlah”.

Penggalan kisah di atas menggambarkan pentingnya kedudukan mencari ilmu dalam pandangan islam. Pesan terakhir nabi bagi orang yang akan dicabut nyawanya adalah mencari ilmu. Bukan mengerjakan shalat zakat atau amalan ibadah lainnya.

Mencari ilmu wajib hukumnya bagi setiap orang, sama halnya dengan kewajiban menjalankan ibadah sholat, puasa, dan zakat. Nabi dalam hadits lain bersabda, “Tuntutlah ilmu dari semenjak dilahirkan sampai masuk liang lahat”. Dalam al-Quran, Allah SWT mengajarkan sebuah do’a, “Robbi Jidnii ilmaa”, Ya Robb tambahlah ilmu. Kita jangan pernah merasa sudah banyak ilmu, namun sebaliknya carilah terus ilmu sampai akhir hayat menjemput kita.

Lebih lanjut nabi mengatakan bahwa keutamaan orang yang mencari ilmu, akan dinaungi oleh sayap-sayap malaikat, artinya ia dilindungi dan dirahmati Allah SWT.

Dalam kenyataaannya, banyak sekali kendala saat kita mencari ilmu. Kendala utama biasanya rasa malas. Kita tidak sabar untuk memperoleh hasil yang instant dari ilmu yang dipelajari. Padahal perlu kita sadari, adakalanya ilmu itu baru memberi manfaat di kemudian hari, mungkin 1 tahun, 2 tahun atau lebih dari itu.Seperti halnya penemuan-penemuan listrik, telepon dan lain-lain bisa dinikmati dari dulu sampai sekarang.
Jika kita menelaah lebih lanjut QS Al-Baqarah 31:

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”

Kita ini memiliki ilmu karena Allah SWT yang pertama kali mengajarkan kepada adam tentang nama-nama benda. Karena itu kedudukan manusia lebih sempurna dibandingkan malaikat dan makhluk lainnya.

Dalam ayat lain Allah menyatakan, bahwa Allah-lah yang mengeluarkan manusia dari perut ibunya, dan manusia tidak mengetahui apa-apa saat dilahirkan. Lalu Allah SWT memberikan pendengaran dan penglihatan agar manusia berpikir & bersyukur.

Semakin banyak kita mendengar, melihat, dan berfikir dengan menggunakan panca indera, maka semakin banyak ilmu yang akan kita peroleh. Untuk itu, mari kita mencintai ilmu, karena pesan Rasul kepada yang mau meninggal saja, mencari ilmu.

Orang yang memiliki ilmu dan diamalkan, selain akan manfaat bagi sendiri juga bagi orang disekitar. Dalam hadist lain nabi bersabda, tiga amalan yang tidak putus walau seorang anak adam meninggal dunia yaitu, Shodaqoh zariah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya.

ternyata gagal itu indah

Sebuah ilustrasi yang luar biasa untuk Anda.

Tersebutlah, seorang pemuda kampung bernama Ujang yang pantang men/yerah dan tidak takut menghadapi kegagalan. Ia berprinsip, “Lebih baik mencoba lalu gagal, dari pada saya gagal mencoba.”

Setelah Ujang menguasai bahasa Arab dengan baik, kini Ujang pun ingin bisa berbahasa Inggris. Pergilah ia ke sebuah lembaga kursus. Belajarlah ia disana, dengan penuh semangat membara....

Pada hari pertama kursus dia sudah belajar menyebutkan angka2 sederhana dalam bahasa Inggris, seperti one, two, three, dst. Kemudaian ia juga belajar sedikit tatakrama seperti ucapan “I’m sorry sir”.

Kemudian pada hari kedua kursus, saking semangatnya, si Ujang berangkat dengan cepat menuju tempat kursusnya, lalu tiba-tiba secara tak sengaja ia menyenggol seorang bule.

Karena Ujang dilahirkan sebagai seorang yang optimis dan PD abizzz, maka ia pun dengan kemampuan alakadarnya berkomunikasi dengan si bule seperti berikut :

Ujang : I’m sorry sir….
Bule : Oh No problem, I’m sorry too
Ujang : (Dengan pede abis) Oh yes, I’m sorry three
Bule : (Kebingungan abis) I’am sorry three, what for ?
Ujang : Oh yes, Four five sir...
Bule : (Tambah bingung) Are you sick ?
Ujang : Oh no, I’m seven

Ha ha ha ha ha... gagal itu memang indah. Janganlah Anda menyerah dengan kegagalan, sebab kelak kegagalan itulah yang membuat sukses Anda terasa begitu indah.

Lagipula, kegagalan tidak harus dinisbatkan kepada pelakunya, cukup kepada peristiwanya saja. Sehingga pembelajaran kita bisa lebih sempurna.

Sebagaimana, seorang gadis yang menggoreng tempe, lalu tempenya gosong, MAKA sungguh yang gosong adalah tempenya, bukan gadisnya...

ETIKA DALAM BERDO’A

1. Terlebih dahulu sebelum berdo`a hendaknya memuji kepada Allah kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam pernah mendengar seorang lelaki sedang berdo`a di dalam shalatnya, namun ia tidak memuji kepada Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam maka Nabi bersabda kepadanya: “Kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang shalat. Apabila anda selesai shalat, lalu kamu duduk, maka memujilah kepada Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya, dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo`alah”. (HR. At-Turmudzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

2. Mengakui dosa-dosa, mengakui kekurangan (keteledoran diri) dan merendahkan diri, khusyu’, penuh harapan dan rasa takut kepada Allah di saat anda berdo`a. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera di dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo`a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu` kepada Kami”. (Al-Anbiya’: 90).

3. Berwudhu’ sebelum berdo`a, menghadap Kiblat dan mengangkat kedua tangan di saat berdo`a. Di dalam hadits Abu Musa Al-Asy`ari Radhiallaahu anhu disebutkan bahwa setelah Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam selesai melakukan perang Hunain :” Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau”. (Muttafaq’alaih).

4. Benar-benar (meminta sangat) di dalam berdo`a dan berbulat tekad di dalam memohon. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Apabila kamu berdo`a kepada Allah, maka bersungguh-sungguhlah di dalam berdo`a, dan jangan ada seorang kamu yang mengatakan :Jika Engkau menghendaki, maka berilah aku”, karena sesungguhnya Allah itu tidak ada yang dapat memaksanya”. Dan di dalam satu riwayat disebutkan: “Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam memohon dan membesarkan harapan, karena sesungguhnya Allah tidak merasa berat karena sesuatu yang Dia berikan”. (Muttafaq’alaih).

5. Menghindari do`a buruk terhadap diri sendiri, anak dan harta. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Jangan sekali-kali kamu mendo`akan buruk terhadap diri kamu dan juga terhadap anak-anak kamu dan pula terhadap harta kamu, karena khawatir do`a kamu bertepatan dengan waktu dimana Allah mengabulkan do`amu”. (HR. Muslim).

6. Merendahkan suara di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Wahai sekalian manusia, kasihanilah diri kamu, karena sesungguhnya kamu tidak berdo`a kepada yang tuli dan tidak pula ghaib, sesungguhnya kamu berdo`a (memohon) kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia selalu menyertai kamu”. (HR. Al-Bukhari).

7. Berkonsentrasi (penuh perhatian) di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Berdo`alah kamu kepada Allah sedangkan kamu dalam keadaan yakin dikabulkan, dan ketahuilah bahwa sesung-guhnya Allah tidak mengabulkan do`a dari hati yang lalai”. (HR. At-Turmudzi dan dihasankan oleh Al-Albani).
Tidak memaksa bersajak di dalam berdo`a. Ibnu Abbas pernah berkata kepada `Ikrimah: “Lihatlah sajak dari do`amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut”.(HR. Al-Bukhari).

CINTA SEJATI YANG PERNAH ADA DIBUMI

Sebuah kisah Cinta Sejati, Kisah nyata yg pernah terjadi di Bumi ini...

Sekian ratus tahun yang lalu, di malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya. Seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang suami pulang larut malam. Sang istri bingung.... hari sudah larut dan ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Namun, tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia ia ingin tetap menunggu... namun, rasa ngantuk semakin menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang.

Tak berapa lama kemudian, seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur budinya tiba di rumahnya yang sederhana. Laki-laki ini adalah suami dari sang istri tersebut. Malam ini beliau pulang lebih lambat dari biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa. Namun, ketika akan mengetuk pintu... terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur.... ah, sungguh ia tak ingin membangunkannya. Tanpa pikir panjang, ia tak jadi mengetuk pintu dan seketika itu juga menggelar sorbanyya di depan pintu dan berbaring diatasnya. Dengan kelembutan hati yang tak ingin membangunkan istri terkasihnya, Sang suami lebih memilih tidur di luar rumah, di depan pintu, dengan udara malam yang dingin melilit, hanya beralaskan selembar sorban tipis. Penat dan lelah beraktifitas seharian, dingin malam yang menggigit tulang ia hadapi, karena tak ingin membangunkan istri tercinta. Subhanallah.

Dan ternyata, di dalam rumah, persis dibalik pintu tempat sang suami menggelar sorban dan berbaring diatasnya.. Sang istri masih menunggu, hingga terlelap dan bersandar sang istri di balik pintu. Tak terlintas sedikitpun dalam pikirinnya tuk berbaring di tempat tidur, sementara suaminya belum juga pulang. Namun, karena khawatir rasa kantuknya tak tertahan dan tidak mendengar ketukan pintu Sang suami ketika pulang, ia memutuskan tuk menunggu Sang suami di depan pintu dari dalam rumahnya.

Malam itu, tanpa saling mengetahui, sepasang suami istri tersebut tertidur berdampingan di kedua sisi pintu rumah mereka yang sederhana, karena kasih dan rasa hormat terhadap pasangan. Sang Istri rela mengorbankan diri terlelap di pintu demi kesetiaan serta hormat pada Sang suami dan Sang suami mengorbankan diri tidur di pintu demi rasa kasih dan kelembutan pada Sang istri.

dan Nan jauh di langit....
ratusan ribu malaikat pun bertasbih....
menyaksikan kedua sejoli tersebut...

SUBHANALLAH WABIHAMDIH

Betapa suci dan mulia rasa cinta kasih yang mereka bina
Terlukis indah dalam ukiran akhlak yang begitu mempesona...
Saling mengasihi, saling mencintai, saling menyayangi dan saling menghormati...

Tahukah Anda... siapa mereka..?

Sang suami adalah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah SAW dan Sang istri adalah Sayyidatuna Aisyah RA binti Abu Bakar As-Sidiq. Merekalah sepasang kekasih teladan, suami istri dambaan, dan merekalah pemimpin para manusia, laki-laki dan perempuan di dunia dan akhirat.

Semoga rahmat ALLAH senantiasa tercurah bagi keduanya, dan mengumpulkan jiwa kita bersama Rasulullah SAW dan Sayyidatuna Aisyah RA dalam surgaNYA kelak. Dan Semoga ALLAH SWT memberi kita taufiq dan hidayah tuk bisa meneladani kedua manusia mulia tersebut. Amiin...amiin ya rabbal'alamiin....
Ya Allah…
Kau ampunilah dosa ku yang telah ku perbuat
Kau limpahkanlah aku dengan kesabaran yang tiada terbatas
Kau berikanlah aku kekuatan mental
Kau kurniakanlah aku dengan sifat keredhan
Kau peliharalaYa Allah..
Peliharalah lidahku dari kata-kata nista
Kau kuatkanlah semangatku menempuhi segala cabaran Mu
Kau berikanlah aku sifat kasih sesama insan

Ya Allah…
Sekiranya suamiku ini adalah pilihan Mu di Arash
Berilah aku kekuatan dan keyakinan untuk terus bersamanya
Sekiranya suamiku ini adalah suami yang akan membimbing tanganku dititian Mu
Kurniakanlah aku sifat kasih dan redha atas segala perbuatannya
Sekiranya suami ku ini adalah bidadara untuk ku di Jannah Mu
Limpahkanlah aku dengan sifat tunduk dan tawaduk akan segala perintahnya
Sekiranya suami ku ini adalah yang terbaik untukku di Dunia Mu
Peliharalah tingkah laku serta kata-kataku dari menyakiti perasaannya
Sekiranya suami ku ini jodoh yang dirahmati oleh Mu
Berilah aku kesabaran untuk menghadapi segala kerenah dan ragamnya

Ya Allah Tuhanku…….
Aku hanya ingin menjadi isteri yang dirahmati
Isteri yang dikasihi
Isteri yang soleha
Isteri yang sentiasa dihati
Amin, Ya Rabbi Allamin…….